Selasa, 13 Juli 2010

SAMBAT

Duh Gusti pengeran siji,urip kok koyo ngene teruus...kapan aku nemoni enak yooooo???.Juh,rintihan bernada ngenes tur nggrentes sering terucap baik oleh mulut secara samar-samar ataupun cuma sebuah celetukan dalam batin kita.Simbol sebuah keingkar-nikmatan seorang hamba yang dengan malu-malu menghujat sang Khalik.Atau satu kewajaran diantara sekian macam sifat kemenungsan kita yang selalu sambat,serakah,mau enak sendiri.Aku jadi teringat bapak ibuku di kampung yang sering menasehati anak-anaknya agar selalu sabar,tawakal,dan selalu nerimo ing pandum...opo jare Gusti Allah.Sebuah filosofi orang jawa yang akhirnya terhempas,terkikis oleh arus ketamakan dunia di jaman ini.Semuanya akhirnya bermuara pada kerusakan baik lahir maupun batin.Bagi orang pinter dia akan bermain pat-gulipat embat sana embat sini,sikut kanan sikut kiri,yang penting anak istri perutnya kenyang,tabungannya berjibun sampai 13 keturunan tidak bakal habis dan tiap bulan bisa shopping ke luar negeri.Bagi orang bodo macam aku yaaa..paling berpikiran ngeres,ngenes dan ngiwo semacam bagaimana cara mencari Mbah dukun yang cess-pleng,di mana mencari pesugihan yang tanpa tumbal he he he.Kalau perlu yang pakai tumbal beras,atau darah kucing/tikus jadi mencarinyapun gampang dan gratis .Dua buah pilihan yang sama-sama pait.Hal di atas menunjukan ketidakmampuan kita menundukkan gemuruh napsu di hati kita sendiri,tidak bertanggungjawab dan emoh menanggung resiko...ha ha haa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar